Penguatan Moderasi Beragama dan Kearifan Lokal Melalui Manajemen Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Abstract
Radikalisasi di zaman teknologi ini tidak hanya menyasar para mahasiswa,namun juga mulai dikembangkan lebih luas lagi ke usia anak-anak. Pendoktrinan radikalisasi di usia-usia ini semakin berbahaya, dikarenakan nilai-nilai radikalisme akan lebih kuat melekat dalam alam bawah sadar mereka. Radikalisasi di dunia anak dibuktikan dengan berbagai data dari berita yang muncul terkait penanaman nilai radikasime di lingkungan anak pada beberapa tahun belakangan. Portal berita seperti Tempo, ABC dan Kompas sama-sama menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa radikalisasi anak sudah dimulai di jenjang pendidikan usia dini, bahkan. Anak-anak diajarkan oleh gurunya sendiri tentang cerita-cerita perang di Israel dan Palestina, serta tidak adanya upacara bendera dan cerita-cerita tentang kebudayaan setempat. Oleh karena itu tujuan daripendampingan ini yaitu Memberikan penguatan moderasi beragama dan kearifan lokal melalui manajemen core curriculum di Lembaga Pendidikan,metode pengabdian yang digunakan menggunakan PAR ( (Participatory Action Research). Hasil dari dampingan yaitu Bentuk penguatan moderasi beragama dapat dituangkan kedalam menajemen kurkulum MI dengan mata pelajaran, muatan local maupun kebiasaan embiasaan tersebut menjadi produk budaya siswa dan dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat (pemberdayaan), Implikasi penguatan moderasi beragama dan kearifan lokal agar siswa yang memiliki budaya berpikir moderat dala, pemikiran, tingkah laku, maupun kebiasaan dalam lingkungan masyarakat.